17 Maret 2011

Lisensi, Open Source, dan Free Software

Anda seorang programer? Atau mungkin Anda seorang IT-specialist yang mampu menghasilkan program bermanfaat dalam bidang teknologi yang benar-benar hasil buah karya pikiran otak kepala Anda sendiri ( sungguh penggunaan kata yang boros :) ) kemudian Anda ingin membagi hasil karya Anda kepada orang lain dengan harapan untuk nantinya dapat berkembang dengan bantuan orang-orang lain yang pintar. Jangan pikir membagi hasil karya Anda tidak akan menjadikan masalah bagi Anda sendiri di kemudian hari. Bagaimana jika hasil karya Anda yang sangat bermanfaat itu dijiplak dan diakui oleh orang lain sebagai hasil karya miliknya. Tentu itu merupakan bumerang bagi Anda. Dalam artikel ini hasil karya yang dimaksud adalah program/aplikasi/software. Sebagai sang pembuat, Anda bebas melakukan apapun terhadap karya Anda termasuk membaginya dengan orang lain. Anda juga bebas mengatur bagaimana karya Anda dipergunakan orang lain. Setuju bukan? Jika tidak berarti Anda tidak menghargai karya Anda sendiri. Tidak menghargai karya sendiri berarti Anda menganggap karya Anda sampah dan melemparkannya ke tempat sampah hingga bisa saja ditemukan orang lain dan menjadi milik orang lain. (O_o)



Oleh karena itulah sebelum membagikan program Anda, sebaiknya tentukan terlebih dahulu lisensi yang ingin Anda pakai. Apa itu lisensi? Lisensi menurut hemat saya merupakan aturan yang dibuat oleh si pembuat menyangkut dengan hasil karyanya. Isi dari lisensi adalah kontrak perjanjian antara Anda dengan orang lain/pihak yang berkepentingan dengan karya Anda. Anda bebas menentukan apa isi dari lisensi Namun, lagi-lagi jangan sampai Anda hanya membuat lisensi yang asal-asalan karena dengan adanya lisensi berarti sudah menyangkut ranah hukum (meskipun Anda orang IT tidak ada salahnya belajar tentang hukum). Kembali lagi ke masalah awal di mana Anda ingin membagi program aplikasi yang Anda buat ingin Anda bagikan kepada orang lain demi manfaat bersama. Anda membutuhkan lisensi yang dapat mendukung tujuan Anda ini bisa saja membuat lisensi sendiri atau dengan menggunakan lisensi yang telah dibuat oleh organisasi/lembaga tertentu seperti OSI (Open Source Initiative) dan FSF (Free Software Foundation). OSI dengan paham open source-nya dan FSF dengan paham free software-nya.

Open source merupakan praktek di mana kode sumber dari program aplikasi dipublikasikan dan dapat digunakan (menyalin, merubah, dan mendistribusikan) secara legal oleh publik tanpa kewajiban membayar royalti kepada si pembuat. Satu-satunya yang harus ditaati oleh publik dari konsep open source ini adalah masalah aturan dalam lisensi. Ada 10 intisari poin aturan open source yang ada dalam lisensi berdasarkan Open Source Initiative (lembaga promosi open source):
1. lisensi tidak boleh membatasi pihak manapun untuk menjual atau memberikan program aplikasi secara bebas dan tidak boleh ada keharusan untuk membayar royalti kepada pemegang hak cipta
2. kode sumber wajib bisa diakses, disalin, atau bahkan dimodifikasi oleh publik
3. hasil program turunan wajib memiliki aturan dan lisensi yang sama dengan program asli serta mengizinkan modifikasi dan pembuatan program turunan berikutnya
4. perubahan/modifikasi program yang tidak dilakukan oleh lain secara resmi diperbolehkan dengan catatan harus dapat dibedakan secara jelas kode sumber asli dan modifikasinya
5. tidak boleh ada seorangpun yang didiskriminasikan dalam lisensi
6. tidak boleh ada pembatasan dalam penggunaannya di bidang tertentu
7. hak yang dimiliki pihak penerima (akses, salin, modifikasi) distribusi program tidak boleh dibatasi oleh lisensi tambahan lainnya yang disertakan oleh distributor
8. program tidak boleh bergantung pada satu distributor, tetapi harus dapat didistribusikan oleh pihak lainnya
9. lisensi program tidak membatasi program lain untuk didistribusikan bersama-sama dalam satu media
10. tidak ada ketentuan yang dikhususkan bagi teknologi tertentu.

Anda pernah mendengar tentang free software? Jangan samakan free software dengan freeware karena keduanya berbeda. Freeware hanya merujuk pada software yang tidak dikenakan biaya (gratis) dan software gratis tersebut hanya dapat digunakan dengan satu batasan atau lebih seperti contohnya tidak boleh digunakan untuk bisnis, hanya untuk penggunaan dalam pendidikan, hanya untuk penggunaan pribadi, dsb.
Lalu apa itu free software? Apa hubungannya dengan open source? Kesamaan keduanya adalah sama-sama menginginkan program aplikasi yang dapat dilihat kode sumbernya dan perbedaan mendasarnya adalah cara pandang dari masing-masing pendukung. Free software benar-benar anti terhadap software dengan kode sumber tertutup/tidak tersedia untuk publik sedangkan open source masih memiliki toleransi terhadap software dengan kode tertutup. Hal ini hanyalah kesimpulan yang saya buat (bisa saja salah heheheh) berdasarkan dari analogi Richard Stallman berikut ini:

A pure open source enthusiast, one that is not at all influenced by the ideals of free software, will say, “I am surprised you were able to make the program work so well without using our development model, but you did. How can I get a copy?” This attitude will reward schemes that take away our freedom, leading to its loss.
The free software activist will say, “Your program is very attractive, but I value my freedom more. So I reject your program. Instead I will support a project to develop a free replacement.” If we value our freedom, we can act to maintain and defend it.
Jika Anda masih belum mengerti tentang perbedaan antara open source dan free software maka silahkan tanyakan langsung kepada Richard Stallman karena sayapun juga sama bingungnya dengan Anda (ngelawak gan? (>_<)) ).

Langsung saja saya alihkan perhatian saudara pada keuntungan dan kekurangan open source/free software agar Anda saya tidak menyesatkan lebih jauh.
Keuntungan dari open source/free software adalah:
- dengan kebebasan memodifikasi akan menarik lebih banyak pengembang yang dapat turut berpartisipasi untuk membuat program Anda menjadi lebih baik dari sebelumnya jadi jangan kaget bila seiring makin banyaknya yang berpartisipasi maka program aplikasi Anda berkembang jauh lebih cepat
- distribusi dapat dilakukan secara bebas dan tidak dikenakan royalti artinya tidak ada keharusan pihak lain untuk membayar karena penggunaan atau pendistribusian program aplikasi. Namun, juga bukanlah larangan bagi Anda untuk menjual program aplikasi Anda asalkan sesuai dengan semangat open source/free software.
Sedangkan kekurangannya adalah:
- kebebasan pihak lain memodifikasi akan membuat pengguna memilih versi modifikasi pihak lain atau versi modifikasi dari Anda sendiri artinya Anda bukanlah patokan mutlak bagi perkembangan program aplikasi yang meskipun awalnya adalah buatan Anda sendiri
Sebenarnya masih banyak keuntungan (dan mungkin kekurangannya). Namun, saya sudah mulai lelah untuk menulis dan saya takut untuk menyesatkan Anda lebih jauh (O_o). Mungkin suatu saat dapat saya sambung lagi. (-_-!!)


PENTING

Penulis artikel ini hanyalah manusia biasa. Kesalahan penulis dalam memahami sumber pustaka juga merupakan hal yang biasa karena saya manusia biasa. Mohon bantuan pembaca untuk mengoreksi jika terjadi kesalahan.

Jangan hanya merujuk pada artikel ini jika Anda ingin benar-benar mendapatkan pengertian yang benar-benar "benar" mengenai judul artikel, tetapi silahkan merujuk langsung ke link sumber pustaka yang ada di bagian bawah artikel.

---***---

Sumber pustaka:

Anonim. 2011. Freewarehttp://en.wikipedia.org/wiki/Freeware. Diakses 17 Maret 2011.
Anonim. 2011. Open Sourcehttp://en.wikipedia.org/wiki/Open_source. Diakses 17 Maret 2011.
Anonim. 2011. Open-source Softwarehttp://en.wikipedia.org/wiki/Open-source_software. Diakses 17 Maret 2011.
Anonim. 2011. The Open Source Definition (Annotated)http://www.opensource.org/osd.html. Diakses 17 Maret 2011.
Sherwin, Dean. 2010. How to Create Your Own Software License Agreementhttp://www.makeuseof.com/tag/create-software-license-agreement/. Diakses 17 Maret 2011.
Gonzales, Jesus. 2000. Advantages of Open Source Softwarehttp://eu.conecta.it/paper/Advantages_open_source_soft.html. Diakses 17 maret 2011.
Stallman, Richard. 2010. Why Open Source Misses The Point of Free Softwarehttp://www.gnu.org/philosophy/open-source-misses-the-point.html. Diakses 17 Maret 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

whoever you are... whatever you say... it's ok