18 Juni 2011

Menggunakan Template Penulisan Open/LibreOffice


Jika Anda pengguna Microsoft Word pasti Anda sudah tahu fungsinya. Bagaimana dengan OpenOffice Writer atau LibreOffice Writer? Ya, kedua nama yang saya sebut itu punya fungsi yang sama dengan

Dalam membuat penulisan, seringkali ada aturan yang harus dipatuhi seperti jarak margin tepi kanan-kiri-atas-bawah, ukuran kertas, lembaran-lembaran formalitas, daftar isi, daftar pustaka, dan lain-lain. Tentu sangat merepotkan selain menguras otak untuk memikirkan apa yang harus ditulis juga harus memikirkan cara penulisannya. Belajar dari pengalaman yang harus selalu mengatur tampilan halaman, paragraf, dan mencocokkan daftar isi, daftar pustaka, dan daftar yang lainnya, saya mencoba memanfaatkan fitur yang ada pada word processor (pengolah kata, dalam hal ini OpenOffice atau LibreOffice Writer) sehingga mengurangi beban kerja (sedikit, paling tidak buat saya pribadi).

Berikut ini adalah template yang dibuat dan dapat diunduh dalam format .odt (OpenOffice / LibreOffice)

01 Juni 2011

Sertifikasi IT. Buat Apa? Untuk Apa?

Budi, penggemar nasi goreng gila-gilaan Mbok Darmi selalu mendapatkan diskon khusus dari pelayan yang bekerja di warung tersebut karena kesetiaannya. Suatu hari, Budi pergi ke warung makan Mbok Darmi. Seperti biasanya dia memesan nasi goreng gila-gilaan. Warung Mbok Darmi baru saja menerima pegawai baru bernama Suriyem. Suriyem yang notabene pegawai baru membawakan pesanan Budi dan setelah Budi selesai makan, dia langsung membayar seperti biasanya.
Suriyem : "Mas, ini kurang."
Budi : "Nda ko mba, biasanya saya bayar segini."
Suriyem : "Mas jangan gitu dong, di sini harganya sudah pas segitu."
Budi : "Mbok Darmi yang bilang kalau saya yang makan dapat diskon 50%."
Suriyem : "Mas jangan bohong. Mana buktinya kalo Mbok Darmi ngasi kortingan kepada Mas?"
Budi : "@*!#*#@^*^"

Bagaimana menurut anda? Apakah Suriyem salah karena tidak percaya pada kata-kata Budi? Salahkah Suriyem yang tidak mau ambil resiko percaya kepada si Budi? Tentu tidak bukan? Sepeti itulah kira-kira analogi perlunya sebuah atau lebih dari hanya sebuah sertifikasi. Jika saja si Budi punya pernyaataan tertulis dari Mbok Darmi yang menyatakan bahwa Mbok Darmi mengakui sebagai pelanggan yang dilayani dengan diskon 50% maka Suriyem akan bisa lebih mempercayai perkataan Budi. Seperti itulah (mungkin hehehe) sertifikasi.