17 Mei 2011

Manager oh Manager

Siapa yang tak mau jadi bos, punya anak buah, suruh sana suruh sini. Sungguh indahnya hidup ini (^_^). Namun, sayangnya jadi orang yang punya jabatan tidak selamanya enak. Ibarat syair lagu ST12 (Cinta Tak Harus Memiliki - kalo ga salah):

Cinta memang tak..
selamanya bisa indah
Cinta juga bisa berubah..
menjadi sakit...

lah malah nyanyi :(
Tapi ini nda main-main loh, emang bener kalee..

Curhat dikit ya...

Setahun yang lalu penulis pernah magang sebagai programmer di sebuah badan usaha X yang manager proyeknya adalah Mr. X. Selain menjadi manager proyek, beliau juga merangkap sebagai pemimpin proyek / project leader yang memilih dan mengawasi pekerjanya setiap hari. Beliau benar-benar baik jika ada kesulitan yang dihadapi oleh programmer-nya maka beliau tidak segan-segan turun tangan dan ikut mencari pemecahan masalahnya, tidak seperti yang di sinetron TV yg terkadang memperlihatkan manajer yang - mau tidak mau tapi tidak mau tahu - harus selesai bagaimanapun caranya. Manajer seperti inilah yang mengayomi pekerjanya.

Namun, satu kekurangan dari manajer yang penulis deskripsikan sebelumnya yaitu tidak menyertakan programmer yang ahli dalam satu lantai dengan penulis yang notabene programmer pemula, amatiran, ingusan (terserah pembaca deh nyebutnya apa). Hal ini berakibat pada waktu menyelesaikan permasalahan pengkodingan yang mentok yang akan sedikit lebih banyak atau setidaknya lebih banyak walaupun tidak sedikit.

Dari pengalaman terhadap manajer penulis di atas, penulis mengutip http://v-class.gunadarma.ac.id/mod/resource/view.php?id=26667 bahwa manajer yang baik memiliki kriteria:
  1. Mampu memilih pekerja berdasarkan dari kemampuannya dengan pertimbangan utama pada kepribadian pekerjanya.
  2. Mampu membagi tugas kepada pekerjanya sesuai dengan kemampuan dan menciptakan kondisi lingkungan kerja sehingga pekerja pemula dapat belajar dari pekerja ahli.
  3. Dapat menumbuhkan motivasi pada pekerjanya misalnya dengan selalu memberikan komentar baik yang diimbangi dengan masukan dan kritikan.
Jika kriterianya demikian akan menjadi sesuatu yang sangat baik bagi manajer untuk dapat memahami kepribadian seseorang disamping memiliki kemampuan di bidang yang sedang dipegangnya. Jika tidak maka bisa jadi proyek yang dipegangnya akan menghadapi badai topan tanpa kesiapan awak kapal untuk menahan terjangan ombak yang akan berakibat "Manager memang tak selamanya bisa indah, Manager juga bisa berubah menjadi sakit" ( baris kalimat yang terakhir ini jangan terlalu dipikirkan, penulis sendiri juga kurang mengerti).
---

Sumber pustaka

http://v-class.gunadarma.ac.id/mod/resource/view.php?id=26667

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

whoever you are... whatever you say... it's ok